Sabtu, Januari 18, 2025
BerandaBerita TerkiniGelar Konsultasi Publik Tahap II, Asisten I Tegaskan Kaji Seluruh Persoalan Dengan...

Gelar Konsultasi Publik Tahap II, Asisten I Tegaskan Kaji Seluruh Persoalan Dengan Cermat

Laporan : Ferdy Jemaun

Labuan Bajo, InfoMabar,- Semua pihak, utamanya yang dilibatkan dalam tim penyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten Manggarai Barat tahun 2025-2029, wajib melakukan kajian secara cermat sehingga akan menghasilan RPJMD yang sungguh berkualitas.

Asisten I Setda Mabar, Hilariu Madin, saat menyampaikan sambutan. (Foto : Ferdy Jemaun)
Asisten I Setda Mabar, Hilarius Madin, saat menyampaikan sambutan. (Foto : Ferdy Jemaun)

Harapan itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Manggarai Barat, Hilarius Madin, saat membuka kegiatan Konsultasi Publik II, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2025-2029, yang berlangsung di Aula Kantor BAPPEDA Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (04/12/2024) pagi.

“Saya berharap kegiatan hari ini akan memberi nilai tambah bagi KLHS RPJMD 2025-2029. Karena itu semua pihak, utamanya yang menjadi anggota tim penyusun KLHS, untuk melakukan kajian secara cermat, sehingga pada akhirnya akan menghasilkan RPJMD yang berkualitas,” pinta Asisten Hilarius.

Kegiatan Konsultasi Publik Tahap II ini menghadirkan nara sumber dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, diantaranya Dr. Hery L Kota dan Dr. Koeswan.

Kepada tim dari Undana Kupang ini Asisten Hilarius mengakui bahwa ditengah potensi lahan pertanian yang sangat bagus di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, stok sayur, daging dan telur masih di bawa dari luar daerah, seperti Bima dan Bali.

“Ini menjadi salah satu masalah yang kita hadapi. Para petani kita belum diberdayakan dengan maksimal. Sehingga sayur, daging, telur, masih di bawa dari luar daerah,” aku Asisten Hilarius.

Diakui pula oleh Asisten Hilarius bahwa berbagai hasil pertanian yang dibawa dari luar daerah turut berdampak pada nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRD) di Manggarai Barat.

Pada sisi lain, lanjut Asisten Hilarius, masyarakat yang berprofesi sebagai petani, belum menerapkan pola bertani yang spesifik. Tanam sayur misalnya, hanya ditanam untuk konsumsi sendiri.

“Ini kondisi ril yang saya kira sangat memprihatinkan. Karena itu diskusi siang jni harus menjadi bahan permenungan bersama untuk di breakdown dalam Renja SKPD masing-masing,” jelas Asisten Hilarius.

Kepada tim dari Undana Kupang, Asisten Hilarius menyampaikan terima kasih, seraya berharap agar Konsultasi Publik Penyusunan KLHS RPJMD 2025-2029 ini bisa berjalan dengan baik.***

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments