Rabu, Maret 12, 2025
BerandaBerita TerkiniPKG Program Prioritas Prabowo, Bagaimana Pelaksanaanya di Manggarai Barat?

PKG Program Prioritas Prabowo, Bagaimana Pelaksanaanya di Manggarai Barat?

Labuan Bajo, InfoMabar, Presiden Prabowo Subianto, mengusung tujuh program prioritas yang diberi nama Quick Win atau Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Satu diantaranya adalah Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk masyarakat. Sebagai program prioritas presiden, maka semua pemerintah daerah wajib melaksanakannya. Bagaimana pelaksanaan di Manggarai Barat?

Berikut kutipan wawancara Ferdy Jemaun dari InfoMabar (IM) dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Adrianus Ojo (AO), yang berlangsung di Labuan Bajo, Jum’at (07/03/2025).

Skrining kelainan empedu sebagai bagian dari progmram PKG di Puskesmas Wae Nakeng. (Foto : Dok. Dinkes)
Skrining kelainan empedu sebagai bagian dari progmram PKG di Puskesmas Wae Nakeng. (Foto : Dok. Dinkes)

IM : Presiden RI, Prabowo Subianto telah mengusung program Quick Win, yang salah satunya adalah Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk masyarakat. Apakah di Manggarai Barat sudah berjalan?

AO : Oh, kita sudah berjalan. Sejak pertama Quick Win itu dicanangkan, kita langsung eksekusi. Bahkan sudah sampai pada tahap evaluasi.

IM : Bisa di jelaskan pelaksanaan evaluasinya?

AO : Untuk tingat Kabupaten Manggarai Barat kami evaluasi rutin, dengan menggelar rapat mingguan secara daring yang melibatkan seluruh puskesmas dan rumah sakit dalam wilayan Kabupaten Manggarai Barat. Di Dinkes itu ada inovasi, Namanya SIMABARESTI, Sistem Evaluasi Mingguan Ibu Hamil dan Bayi Resiko Tinggi. Melalui SIMABARESTI ini, selain kami mengevaluasi program gizi dan kesehatan ibu anak, kami juga melakukan evaluasi pelaksanaan PKG di Puskesmas. Pada tahap awal, memang hanya 2 puskesmas yaitu Labuan Bajo dan Wae Nakeng yang jalankan program PKG ini. Tetapi sejak 24 Februari 2025, setelah saya masif melakukan konsolidasi, akhirnya semua Puskesmas berhasil memobilisasi masyarakat yang berulang tahun untuk melakukan pendaftaran di Satu Sehat Mobile.

Selain itu, dapat saya jelaskan pula bahwa berdasarkan tarikan data dashboard Pendaftaran PKG tanggal 05 Maret 2025 pada aplikasi sehat Indonesiaku/ASIK (https://sehatindonesiaku.kemkes.go.id/PKG-dashboard-pendaftaran) seluruh puskesmas kita (26 Puskesmas) telah melaksanakan pendaftaran PKG, dengan jumlah pendaftar sebanyak 923 orang, dan jumlah yang hadir menerima pelayanan Kesehatan gratis sebanyak 255 orang dari 325 orang yang janji temu (78,46%).

IM : Bisa dijelaskan pemeriksaan apa saja yang bisa dilayani di program PKG ini? Apakah semua jenis pemeriksaan?

AO : Acuan kita adalah Juknis Kementerian Kesehatan RI Nomor Hk.01.07/Menkes/33/2025 tentang Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun. Sesuai Juknis itu, ada beberapa jenis pemeriksaan. Tetapi karena keterbatasan alat kesehatan dan logistik lainnya, maka tidak semua jenis pemeriksaan dapat dilakukan. Adapun jenis pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan karena keterbatasan alat kesehatan, yakni kanker usus, fungsi ginjal, hepatitis C, fibrosis/sirosis hati, dan pemeriksaan perkembangan pada bayi menggunakan M-CHAT Revised. Sedangkan selain itu, bisa dilakukan, sesuai ketersediaan alkes di Puskesmas.

IM : Bisa digambarkan terkait hasil pemeriksaan yang sudah dijalankan?

AO : Berdasarkan tampilan data di Dasboard Layanan aplikasi ASIK, kalau saya jelaskan secara rinci, hasilnya ada banyak. Saya sebut salah satunya pemeriksaan Kanker, yang semua sasarannya adalah Perempuan usia 30-69 tahun, tidak ditemukan positif kanker leher Rahim atau negative/normal pada pemeriksaan inspekulo, HPV DNA dan IVA. Pada pemeriksaan Kanker payudara secara SADANIS ditemukan benjolan 1 orang, dan 12 orang yang dilakukan USG, Normal 10 orang, Simple cyst 1 orang, Non simple cyst 1 orang. Pemeriksaan Kanker Usus/kolorektal tidak dilakukan. Sedangkan pada pemeriksaan Kanker Paru pada laki-laki usia > 45 tahun, dari 12 orang yang diperiksa, risiko ringan 1 orang, risiko sedang 11 orang.

IM : Selama menjalankan program ini, apa saja kendala yang dihadapi di lapangan?

AO : Karena pendaftaran program ini berbasis online, maka kendala yang paling utama adalah ketersediaan HP android oleh masyarakat dan jaringan internet yang belum memadai. Selain itu, karena pelaksanaan PKG ini hanya dapat dilakukan di Puskesmas, maka masyarakat yang tinggal jauh dari puskesmas butuh biaya transportasi yang tidak sedikit. Kondisi ini cukup menyulitkan masyarakat.

IM : Selain kendala yang dihadapi, dukungan apa saja yang diperoleh dalam menjalankan program ini?

AO : Yang paling utama adalah suport dari pimpinan, dalam hal ini Bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati dan Bapak Sekda. Kepada banyak pihak, mereka selalu menghimbau untuk turut berpartisipasi menyukseskan program ini. Selain itu, juga suport dari teman-teman di Puskesmas sebagai pelaksana lapangan. Suport mereka begitu penting.***

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments