Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/infomabar.manggaraibaratkab.go.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
PDAM Wae Mbeliling Rombak Instalasi Pipa Saluran Air di Wilayah Kelurahan Tangge - Info Mabar - Berita dan Rilis Resmi Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat
Jumat, November 15, 2024
BerandaLayanan PublikPDAM Wae Mbeliling Rombak Instalasi Pipa Saluran Air di Wilayah Kelurahan Tangge

PDAM Wae Mbeliling Rombak Instalasi Pipa Saluran Air di Wilayah Kelurahan Tangge

Laporan : Ferdy Jemaun

Lembor, InfoMabar,- Demi terpenuhi kebutuhan air minum bersih untuk warga di Kelurahan Tangge Kecamatan Lembor, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wae Mbeliling, melakukan perombakan instalasi pipa saluran. Dengan perombakan instalasi ini diharapkan air minum bersih akan mengalir lebih lancar.

Sejumlah pekerja sedang menggali lubang untuk ditanami pipa air. (Foto : Ferdy Jemaun)
Sejumlah pekerja sedang menggali lubang untuk ditanami pipa air. (Foto : Ferdy Jemaun)

Sebagaimana disaksikan InfoMabar, pada Rabu (23/10/2024) pagi, perombakan instalasi pipa saluran air, dilakukan oleh sejumlah pekerja, dengan titik star dari depan kantor Kelurahan Tangge,

Beberapa orang pekerja nampak menggali saluran, dengan lebar kurang lebih 40 cm dan kedalaman kurang lebih 50 cm. Saluran itu, digali untuk ditanami pipa air, untuk kemudian ditutup kembali, hingga tersambung sampai ke bak penampung yang telah dibangun di sebelah timur rumah gendang Golo Karot, Dusun Cambir Bendera.

Bak penampung, telah mulai dibangun sekitar sebulan yang lalu, tepatnya pada akhir bulan September 2024. Proses pembangunan dimulai dengan ritual adat Manggarai, dan hingga saat ini pembangunannya masih terus berproses.

Berbeda dengan pipa saluran lama yang menggunakan bahan dari besi, pipa saluran baru yang di instalasi ini menggunakan pipa berbahan karet tebal. Pipa lama yang terbuat dari bahan besi, dan tersambung di sebelah kiri jalan menuju arah Golo Karot, tidak diganggu, sebab pipa itu tetap akan difungsikan. Sedangkan pipa baru yang terbuat dari bahan karet, itu akan ditanami disebelah kanan jalan.

Sejumlah pekerja menjelaskan bahwa mereka melaksanakan pekerjaan dengan sistem borongan, mulai dari menggali lubang, menanam pipa hingga menutup kembali lubang yang digali. Pekerjaan penggalian lubang pipa akan dilakukan hingga mencapai bak penampung di Golo Karot.

“Kami kerjanya sistem borongan, Pak. Hitunganya perkilo meter. Kami ada 2 kelompok. Khusus untuk kami punya kelompok, kami suda menggali lubang ini sejak 3 hari yang lalu. Sampai saat ini, kurang lebih 600 meter yang sudah kami gali dan tanami pipa,” jelas seorang pekerja yang menolak namanya dimediakan dan juga enggan memberi informasi terkait harga borongan.

Pipa air yang diturunkan dari mobil, siap ditanam. (Foto : Ferdy Jemaun)
Pipa air yang diturunkan dari mobil, siap ditanam. (Foto : Ferdy Jemaun)

Diberitakan sebelumnya bahwa Dirut PDAM Wae Mbeliling, Aurelius Endo, berkomitmen untuk memenuhi harapan warga Golo Karot dan Pandang di Kelurahan Tangge, akan air minum bersih.

Bertahun-tahun lamanya, warga di dua anak kampung itu kesulitan akan akses air minum bersih. Selama ini mereka mengkonsumsi air minum yang kotor, baik yang bersumber dari kali Wae Sepang maupun kali Wae Ara. Kedua kali itu merupakan sisa rembesan air sawah.

Pekerjaan instalasi pipa air minum untuk warga Golo Karot dan Pandang itu diawasi secara ketat oleh Dirut PDAM Wae Mbeliling, Aurelius Endo.

Sementara itu, Kepala Dusun Cambir Bendera, Frederikus Maga, kepada media ini mengakui bahwa pekerjaan penggalian lubang pipa air, sebenarnya dilakukan secara swadaya oleh warga Golo Karot dan Pandang. Tetapi karena bersamaan dengan musim panen, maka sebagian besar warga tidak bisa membagi waktu untuk melakukan pekerjaan itu.

“Pada awalnya, sebagaimana petunjuk Pak Dirut PDAM, pekerjaan penggalian lubang dan menanam pipa itu kami lakukan secara swadaya. Tetapi semua warga berhalangan, karena saat ini juga musim panen padi,” terang Kepala Dusun Frederikus.

Karena hampir semua warga berhalangan, maka pekerjaan penggalian lubang dan menanam pipa, itu diserahkan kepada pihak lain.***

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments