Kamis, September 19, 2024
BerandaBerita TerkiniWujudkan Sistem Pangan di Mabar, Pemuda Jangan Berpangku Tangan

Wujudkan Sistem Pangan di Mabar, Pemuda Jangan Berpangku Tangan

Laporan : Ferdy Jemaun

Labuan Bajo, InfoMabar,- Untuk mewujudkan sistem pangan yang berkelanjutan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, maka para pemuda harus berpartisipasi secara aktif, segera bangkit dan jangan berpangku tangan. Sebab jika tidak segera bangkit, maka akan jadi penonton dan Manggarai Barat akan jadi milik orang lain.

Kegiatan Pelatihan Sistem Pangan Berkelanjutan. (Foto : Yanti)
Kegiatan Pelatihan Sistem Pangan Berkelanjutan. (Foto : Yanti)

Penegasan ini disampaikan oleh Marsela Nova, pemuda milenial asal Desa Batu Cermin Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, saat menjadi peserta pada kegiatan Pelatihan Sistem Pangan Berkelanjutan, di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat, Kamis (18/07/2024).

Nova menjadi salah satu peserta yang mewakili petani milenial dalam kegiatan pelatihan yang difasilitasi oleh Koalisi Pangan Bernas itu. Dia juga menjadi anggota Forum Multypihak yang dibentuk untuk mewujudkan program Urban Futures di Manggarai Barat.

Saat diberi kesempatan untuk berdialog dengan nara sumber kegiatan, Nova mengakui bahwa dirinya adalah Sarjana, tapi tidak merasa canggung untuk menekuni pekerjaan sebagai petani.

“Saya ini Sarjana Agroteknologi dari salah satu Universitas di Surabaya. Begitu selesai pendidikan, saya pulang kampung dan menekuni pekerjaan sebagai petani,” terangnya yang disambut tepuk tangan peserta kegiatan.

Diakuinya bahwa pada saat awal menekuni pekerjaan sebagai petani, banyak pihak, terutama para tetangga, mencemooh dirinya. Sebab menurut mereka, orang tua sudah susah payah untuk membiayai kuliah, pada akhirnya kembali bekerja sebagai petani.

“Kata mereka, kalau mau jadi petani, kenapa harus buang biaya untuk kuliah? Tapi saya tidak peduli. Saya tetap fokus bekerja sebagai petani,” jelasnya.

Terkait penerapan program Urban Futures, Novapun mengajak para pemuda di Manggarai Barat untuk tidak canggung terlibat secara langsung baik di bidang pertanian maupun di bidang peternakan.

“Para pemuda di Manggarai Barat tidak boleh canggung. Saatnya kita tidak boleh berpangku tangan. Mari, jangan jadi penonton,” ajak Nova.

Kegiatan Pelatihan Sistem Pangan Berkelanjutan ini difasilitasi oleh Koalisi Pangan Bernas yang beranggotakan Yayasan KEHATI, Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), dan YAKINES, bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui BAPPEDA.

Pelatihan akan dilangsungkan selama tiga hari, yakni Kamis hingga Sabtu (18-20/07/2024). Pada hari pertama dan kedua, dua orang Nara Sumber, yakni Puji Sumedi dan Said Abdulah memaparkan tentang pengembangan program Urban Futures dan pengembangan kebijakan pangan yang berkelanjutan. Sedangkan pada hari ketiga semua peserta turun ke lapangan, untuk melihat kondisi sistem pangan di desa. Adapaun desa yang dipilih adalah Desa Compang Longgo Kecamatan Komodo.

Program Urban Futures merupakan program global berdurasi lima tahun (2023-2027) yang memadukan sistem pangan perkotaan, partisipasi  orang muda yang bermakna dan aksi iklim.

Untuk tingkat global, program ini hanya dikembangkan di lima negara, yakni Indonesia, Kolombia, Ekuador, Zambia dan Zimbabwe. Sedangkan di Indonesia, program ini hanya diimplementasikan di dua kota, yakni di Bandung Jawa Barat dan Manggarai Barat NTT.

Urban Futures menggunakan pendekatan sistem pangan wilayah kota yang inovatif dan inklusif dengan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, untuk meningkatkan akses terhadap pangan yang berkelanjutan, beragam dan bergizi serta memastikan ketahanan pangan.***

 

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments