Laporan : Ferdy Jemaun
Labuan Bajo, InfoMabar,- Aparat Sipil Negara (ASN) yang mengabdi di Kabupaten Manggarai Barat, diminta untuk tidak menjadi pengamat dadakan, dengan menyebarkan informasi sesat yang mengandung fitnah dan hoax melalui media sosial. Kalangan ASN juga harus netral, tidak boleh berpihak pada salah satu kandidat.
Penegasan ini disampaikan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, sebagai bagian dari amanat pembina upacara pada Apel Kesadaran lingkup pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, di halaman kantor bupati, Selasa (17/09/2024).
“Sebentar lagi penetapan calon bupati dan wakil bupati dalam tatanan proses Pilkada Manggarai Barat. Kepada kita semua, seluruh aparat pemeritah, saya tegaskan, kita harus paham akan posisi,” tegas Bupati Edi.
Sebagaimana aturan yang berlaku, lanjut Bupati Edi, ASN itu wajib netral. Tidak boleh berpihak pada salah satu kandidat sebelum proses pemilihan di bilik suara.
Ditegaskanya bahwa mendukung salah satu kandidat, merupakan hak setiap wajib pilih. Termasuk ASN. Tetapi jangan karena ada hak untuk memilih, ASN bebas untuk menyuarakan pilihannya.
“Mendukung salah satu kandidat itu normal. Karena itu hak kita untuk memililih. Tetapi jangan karena kita punya hak untuk memilih, lalu kita lakukan fitnah. Saya ingatkan, jangan!” tegas Bupati Edi.
Apa lagi jika suara yang disampaikan oleh kalangan ASN mengandung fitnah atau hoax, Bupati Edi ingatkan supaya segera hentikan. Stop!
Jika ada ASN yang aktif menyuarakan pilihanya, lanjut Bupati Edi, maka yang dijadikan sasaran adalah dirinya, sebagai incumben.
“Kalau ada ASN yang masih aktif untuk menyuarakan pilihan, maka yang dijadikan sasaran tembaknya adalah saya. Orang akan berkesimpulan, pasti ini diperintahkan oleh incumbent. Jadi, mulai saat ini, stop!” pinta Bupati Edi.
Bupati Edi juga meminta kepada kalangan ASN di Manggarai Barat untuk tidak menempatkan diri sebagai pengamat dadakan, kemudian berbicara di media sosial sebagai pengamat.
Karena itu, kepada kalangan ASN yang pada waktu lalu masih sering membuat status terkait dukungan di Pilkada Mabar, baik di WA maupun di FB, Bupati Edi minta untuk tidak dilanjutkan. Demikian juga ASN yang menjadi anggota group WA dan FB yang kerap berdiskusi soal proses Pilkada, agar tidak ikut berkomentar yang berkaitan dengan kandidat. Apa lagi jika komentar itu mengandung unsur fitnah dan hoax.***