Kamis, September 19, 2024
BerandaTak BerkategoriPetani Lokal Belum Siap Jadi Pengusaha Hortikultura di Labuan Bajo

Petani Lokal Belum Siap Jadi Pengusaha Hortikultura di Labuan Bajo

Dr. ir. Damianus Adar M. Ec Kepala lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat fakultas pertanian Nusa Cendana ( Undana) Kupang
Dr. ir. Damianus Adar M. Ec Kepala lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat fakultas pertanian Nusa Cendana ( Undana) Kupang

Labuan Bajo – Infomabar-
Kepala lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat fakultas pertanian Nusa Cendana ( undana) Kupang Dr. ir. Damianus Adar M,Ec. mengatakan,kemajuan pariwisata Labuan Bajo seharusnya bisa mengangkat usaha pertanian lokal. Sebagai daerah tujuan wisata sangat diharapkan memberikan peluang signifikan terhadap pengembangan pertanian, termasuk hortikultura sebagai penopang industri pariwisata.

Pengembangan hortikultura sebagai salah satu sektor yang bisa menjadi kebutuhan pokok sehari-hari, bisnis holtikultura menjadi salah satu peluang yang menjanjikan. Permintaan pasar terhadap hasil tanaman seperti sayur dan buah akan selalu ada, bahkan cenderung melonjak apabila sedang menjelang momen-momen perayaan seperti Hari Raya Idul Fitri dan Natal.

” Sayangnya petani kita belum berorientasi bisnis, belum ada yang ingin jadi pengusaha hortikutura yang ada itu hanya penanam sayur, apalagi bicara terkait system perencanaan dalam penanaman holtikultura, itu berarti para petani kita belum berorientasi bisnis, ” ujar peneliti dari Undana Kupang Damianus Adar.

Ia sampaikan hal itu saat melakukan audiensi link and match bersama industri pariwisata dan penyedia holtikultura se – kabupaten Manggarai Barat di ruangan kerja Brida Kabupaten Manggarai Barat Jumat, (12/07/2024).

Dalam audiensi tersebut Adar menyampaikan , selama sepekan ini kami melakukan perjalanan ke semua kecamatan dalam wilayah Kabupaten Manggarai Barat untuk melakukan FGD untuk mengumpulkan data- data yang valid dalam mensukseskan kajian link and match petani dan industry pariwisata.

Pihaknya bertemu dengan banyak petani,menggali banyak informasi dari mereka ( petani), dari informasi- informasi tersebut kami menyimpulkan belum ada yang benar benar pengusaha holtikultura, yang ada itu hanya penanam sayur, apalagi bicara terkait system perencanaan dalam penanaman holtikultura, itu berarti para petani kita belum berorientasi bisnis, terangnya.

Menurutnya, mulai saat ini kita melakukan sebuah perubahan menyebut petani kita dengan sebutan pengusaha Holtikultura agar mereka merasa berkembang dan termotivasi.
“Mulailah dengan perubahan kecil,” ajaknya.

Ia pun mengharapkan,melalui kegiatan link and match bersama industri pariwisata dan penyedia holtikultura se – kabupaten Manggarai Barat , peserta dapat memberikan data, masukan dan saran kepada kami kira kira sayur dan buah apa saja yang dibutuhkan oleh industry pariwisata serta jumlahhnya. “Bantu kami agar membuat sebuah kajian yang komperhensif, efektif dan efisien,” Pintanya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama sehari berlangsung di aula kantor Brida Manggarai Barat. Adapun yang menjadi nara sumber dalam kegiatan tersebut yakni ; Dekan Fakultas Pertanian Undana Dr. ir Muhamad S.M. Nur, Msi , Dr. ir. Damianus Adar M. Ec , kepala lembaga peneletian Dan pengabdian masyarakat dosen fakultas pertanian nusa cendana kupang, Dr. Ir.Johana Suek, M.Si Dosen Fakultas Pertanian Nusa cendana kupang, Widasari Bunga, SP. M.Si Dosen Fakultas Pertanian Nusa cendana kupang, dipandu langsung oleh kepala Brida Manggarai Barat Tarsisius Gonza.

Kegiatan Link and Match tersebut dihadiri pengusaha Hotel, Restaurant, Distributor dan Pengusaha lainya di wilayah Kabupaten Nanggarai Barat.

(Gonza – IKP)
Editor : Hans*

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments