Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/infomabar.manggaraibaratkab.go.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Pemkab Mabar dan AIHSP Gelar Workshop Penguatan Puskesmas dan Puskeswan - Info Mabar - Berita dan Rilis Resmi Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat
Sabtu, November 23, 2024
BerandaBerita TerkiniPemkab Mabar dan AIHSP Gelar Workshop Penguatan Puskesmas dan Puskeswan

Pemkab Mabar dan AIHSP Gelar Workshop Penguatan Puskesmas dan Puskeswan

Laporan : Tildis dan Rafika

Labuan Bajo : Infomabar- Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat ( mabar) melalui Dinas Kesehatan bersama Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) mengadakan workshop hasil surveilans terpadu penguatan terhadap forum puskesmas dan puskeswan di lokus terpilih yakni Kecamatan Lembor Selatan dan Kecamatan Komodo . Puskesmas dan Puskeswan merupakan garda terdepan fasilitas kesehatan untuk program pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons kedaruratan kesehatan, terutama penyakit infeksius seperti zoonosis. ” Sebanyak 60% penyakit infeksi baru (emerging infectious diseases – EID) pada manusia merupakan zoonosis, yang juga menyebabkan 1 milyar penyakit dan jutaan kematian setiap tahunnya, ” terang Asisten Administrasi Umum Aloysius Lahi saat membuka workshop tersebut di ruang rapat Bupati , Selasa (13/08/2024).

Dikatakan Aloysius Lahi, tingginya persentase penyakit menular yang berasal dari hewan menunjukkan pentingnya pengawasan dan pengendalian penyakit di populasi hewan. Ia menjelaskan, beberapa jenis hewan memiliki potensi untuk menularkan penyakit zoonosis kepada manusia yakni Nyamuk, Unggas dan Burung ( ayam dan bebek), serangga, hewan liar seperti kelelawar, monyet dan tikus, hewan ternak seperti sapi dan babi, hewan peliharaan seperti kucing dan anjing dan hewan air seperti keong dan siput, terangnya.

Menurutnya, untuk menanggulangi penyakit tersebut, pendekatan One Health yang mempromosikan kolaborasi, koordinasi, dan komunikasi lintas sektor menjadi esensial. Pendekatan ini dapat membantu fasilitas kesehatan Puskesmas dan Puskeswan untuk mengatasi permasalahan zoonosis bersama-sama. Untuk itu kami sangat berterimakasih kepada Koordinator Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) yang sudah memfasilitasi kegiatan ini. “ ungkapnya

Sementara itu melalui video converence, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI yang diwakili Tulus Riyanto pun menyampaikan “Hal ini menjadi kekhawatiran kami sampai saat ini mengenai penyakit rabies maupun penyakit zoonosis lainnya.

Diharapkan kegiatan ini bisa dilakukan sampai ke kecamatan dan desa. Diharapkan pula, agar Puskesmas juga Puskeswan melakukan koordinasi serta kolaborasi untuk penanganan penyakit ini secara terpadu. Agar vaksinasi secara berkala dilakukan melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan Kabupaten Manggarai Barat bisa lebih dari 70% sehingga resikonya lebih kecil, pintanya.

Lea Suganda selaku Manajer Kesehatan Manusia AIHSP mengatakan, pihak AIHSP telah melakukan kegiatan surveilans di lokasi baik itu di kecamatan Lembor Selatan maupun Kecamatan Komodo. “kami sudah memfasilitasi kegiatan yaitu pembentukan Tim koordinasi juga forum puskesmas dan Puskeswan. Kami telah mengkaji mengenai surveilans terintegrasi bahwa di lokasi tersebut ada puskesmas dan Puskeswan.

Koordinasi, kolaborasi dan komunikasi antara 2 sektor ini sangatlah penting khususnya penanganan penyakit zoonosis. Penanggulangan penyakit ini merupakan tanggung jawab lintas sektor juga sektor swasta. AIHSP berperan sebagai fasilitator. Kami memfasilitasi untuk keberlanjutan kegiatan penanggulangan penyakit tersebut. Tahun ini merupakan tahun terakhir bagi AIHSP untuk NTT.

“Saya yakin bahwa landasan yang sudah dibangun, bisa dilanjutkan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Tujuan dari pertemuan ini untuk mengumpulkan praktik baik yang sudah dilakukan oleh Pemkab Mabar menjadi salah satu referensi nasional dalam kegiatan di seluruh Indonesia, “katanya.

 

Asisten Administrasi Umum Kabupaten Manggarai Barat (di tengah) berswafoto bersama Manajer AIHSP Lea Suganda dan para peserta workshop (foto : Rafika)

Ketua Komisi Tiga DPRD Kabupaten Manggarai Barat Inocentius Peni juga  memberikan dukungan DPRD Kabupaten Manggarai Barat terhadap kegiatan ini . “Semoga kegiatan ini ada manfaatnya dan sekiranya apabila ini menjadi prioritas, DPRD tidak akan menghambatnya. Apresiasi atas kemauan baik kita semua melakukan hal ini secara terpadu terkait dengan penyakit rabies ini melalui workshop. Kami berharap agar workshop ini dilakukan pada tingkat kecamatan sehingga edukasi ini juga sampai kepada masyarakat di tiap kecamatan dan desa-desa, “Ungkapnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Dinas Kesehatan Manggarai Barat Tarsisius Cai, perwakilan dari OPD terkait, Camat Lembor Selatan Siprianus P.Mantur, perwakilan dari Puskesmas juga Puskeswan Lembor Selatan dan Komodo.

Editor : Hans*

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments