Labuan Bajo, InfoMabar.
Pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) di Kecamatan Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat, NTT, tidak hanya melibatkan umat Muslim, tetapi juga umat Katolik. Bahkan ketua panitianya adalah seorang pemuda umat Katolik.
Fakta ini diketahui saat pembukaan kegiatan MTQ Kelima tingkat Kecamatan Mbeliling yang dilaksanakan di Rekas, Desa Kempo, Kecamatan Mbeliling, Sabtu (18/05/2024).
Hieronimus T.K. Very Much, adalah seorang pemuda Katolik yang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai ketua panitia pelaksana MTQ.
Sesaat setelah menyampaikan sambutan sebagai ketua panitia, kepada InfoPublik, Hieronimus mengakui bahwa dirinya menerima kepercayaan sebagai Ketua Panitia MTQ dengan tulus dan ikhlas.
“Saya menerima kepercayaan ini dengan tulus. Saya komit untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab ini dengan baik. Saya bersama teman-teman panitia punya komitmen agar kegaitan MTQ ini bisa berjalan dengan sukses. Saya mohon do’a agar segala rintangan dijauhkan,” aku Hieronimus.
Saat melakukan koordinasi kegiatan dengan panitia lain yang beragama Muslim, Hieronimus mengaku tidak merasa canggung. Semua berjalan dengan baik.
“Saya tidak merasa canggung. Sebab kami sudah seperti saudara di sini,”akunya.
Ketika ditanya soal peserta yang mengikuti kegiatan MTQ ini, Hieronimus menjeaskan bahwa MTQ Kelima tingkat kecamatan Mbeliling ini diikuti oleh 21 peserta dari 24 Masjid di wilayah Kecamatan Mbeliling.
“Ada 21 peserta dari 24 Masjid. Adapun materi yang dilombakan adalah cabang seni baca Al-Qur’an, hafalan Al-Qur’an, Fahmil Qur’an, Syahril Qur’an, dan Kaligrafi Qur’an,” jelas Hieronimus.
Sedangkan dewan hakim merupakan para penyuluh agama yang terdiri dari 8 (delapan) orang. Mereka diambil sumpah agar dapat memberikan penlaian secara obyektif. Mereka diambil sumpah oleh Ketua MUI Kecamatan Mbeliling.
Sementara itu, Ovan, seorang pemuda Muslim setempat mengakui bahwa Ketua Panitia sengaja diserahkan kepada Hieronimus yang beragama Katolik itu sebagai wujud persaudaraan di daerah itu yang sudah terjalin secara turun temurun.
“Kami di sini sudah bersaudara sejak dahulu kala. Dalam satu lingkaran keluarga ada yang berbeda agama. Tapi hal itu tidak membuat kami terpisah. Kami tetap bersatu, walau beda agama,” jelasnya.
Tidak hanya Ketua Panitia yang dipercayakan kepada Umat Katolik, pada kegiatan pembukaan MTQ ini, juga terlihat hadir sebagai undangan yakni para Suster atau Biarawati Katolik dan Pastor Katolik dari Paroki Rekas.
Melihat fakta ini, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi merasa bangga dan mengajak umat untuk terus menjalin persatuan dalam berbagai bentuk kegiatan.
“Jujur, kalau ada yang tanya, bagaimana posisi batin saya? Saya sangat bangga. Hati saya sangat berbunga-bunga, ketika mengetahui bahwa untuk sukseskan kegiatan MTQ ini, kita bergandengan tangan, tidak kenal suku dan agama,” jelasnya yang disambut tepuk tangan hadirin. (EfjE/Tian-Tim IKP)