Laporan : Ferdy Jemaun/Maria Suryanti
Labuan Bajo, InfoMabar,- Untuk membangun sistem pangan yang kokoh di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, Koalisi Pangan Bernas mengundang sejumlah pihak untuk mengikuti kegiatan Pelatihan Sistem Pangan Berkelanjutan. Kegiatan ini akan dilangsungkan selama 3 hari, dengan agenda 2 hari dalam ruangan dan 1 hari di lapangan.
Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Manggarai Barat, Martha Alfanita, saat membuka kegiatan pelatihan menyampaikan terima kasih kepada konsorsium yang memfasilitasi kegiatan pelatihan ini.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, saya menyampaikan terima kasih kepada Koalisi Pangan Bernas, yang kalau boleh saya sebut sebagai konsorsium dalam kegiatan ini,” jelas Martha saat membuka kegiatan pelatihan di Aula Kantor Dinas Kesehatan, Kamis (18/07/2024).
Martha berharap, setelah kegiatan pelatihan ini selesai, semua pihak harus lakukan aksi nyata melalui program dan kegiatan di masing-masing organisasi atau lembaga. Sebab saat ini kondisi iklim sudah sangat mengkhawatirkan, yang berdampak pada terjadinya gagal tanam dan gagal panen di sejumlah daerah.
Dijelaskanya bahwa saat ini perubahan iklim telah menjadi isu penting yang telah dijadikan sebagai salah satu dokumen dalam program jangka panjang pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
“Isu perubahan iklim ini sudah menjadi salah satu dokumen jangka panjang kita. Sehingga ke depan harus sudah ada rencana aksi daerah sebagai bagian dari solusi,” jelasnya.
Sementara itu, Ferdy Mau Manu, perwakilan dari Koalisi Pangan Bernas, dalam sambutanya pada kegiatan itu menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman bersama, khususnya dari forum multy pihak akan sistem pangan yang kokoh di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
“Isu perubahan iklim ini bukan isu sederhana. Jika dulu isu perubahan iklim hanya terbatas pada lingkungan, sekarang sudah meluas hingga ke sistem pangan,” jelas Direktur Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines) ini.
Diakuinya bahwa kondisi pangan saat ini sudah memprihatinkan. Telah terjadi gagal tanam dan gagal panen di sejumlah wilayah Kabupaten Manggarai Barat. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berkepanjangan. Harus ada solusi yang lahir dari pemahaman bersama. Karena itu butuh kerja sama yang solid antar semua sektor yang ada di Manggarai Barat, baik swasta maupun pemerintah.
“Kita mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan, bekerja bersama dan sama-sama bekerja untuk membangun sistem pangan di Manggarai Barat. Mari kita semua berpikir, berdiskusi, hingga akhirnya melahirkan solusi yang bernas untuk Manggarai Barat yang mantap pangannya,” tuturnya.
Kegiatan pelatihan ini difasilitasi oleh koalisi pangan bernas yang beranggotakan Yayasan KEHATI, Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), dan YAKINES, bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui BAPPEDA.
Pelatihan akan dilangsungkan selama tiga hari, yakni Kamis hingga Sabtu (18-20/07/2024). Pada hari pertama dan kedua pelatihan berlangsung di Aula kantor Dinas Kesehatan, dengan materi yang disampaikan Puji Sumedi dan Said Abdulah terkait pengembangan program Urban Futures dan pengembangan kebijakan pangan yang berkelanjutan. Sedangkan pada hari ketiga semua peserta turun ke lapangan, yakni ke Desa Compang Longgo untuk melihat kondisi system pangan di desa (shining session).***