Laporan : Gaudiensius B. Hading
Labuan Bajo, InfoMabar; Kepala Badan Riset dan Inovasi Derah (BRIDA) Kabupaten Manggarai Barat, Tarsisius Gonza, mendorong agar Sistem Irigasi Tetes di kabupaten Manggarai Barat dapat segera di aplikasikan. Penerapanya harus dimulai dari lingkungan masing-masing para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang menjadi peserta kegiatan.
Hal tersebut disampaikan Tarsisius dalam sambutanya pada saat penutupan kegitan Bimtek pemanfaatan irigasi tetes untuk efisiensi penggunaan air pada budidaya tanaman hortikultura berkelanjutan di labuan Bajo, Rabu (03/07/2024).
Dalam sambutanya, Kaban Tarsisius menyampaikan bahwa kegiatan Bimtek sudah dilangsungkan selama 2 hari, terhitung sejak Selasa (02/07/2024).
“Kita telah mengikuti kegiatam bimtek selama 2 hari. Dan di hari yang kedua ini kita langsung mempraktekan secara nyata penerapan irigasi tetes. Kita juga telah dilatih oleh orang-orang yang professional dalam bidangnya, dari Badan Riset dan Inovasi Nasional,” jelas Kaban Tarsisius.
Kaban Tarsisius berharap agar para peserta kegiatan yang merupakan para PPL dapat segera mengalikasikan materi bimtek dilingkungan kerja masing-masing.
“Harapan kami bapak dan ibu PPL meskipun dengan pelatihan yang dilaksanakan sangat singkat ini, namun kami berharap langsung agar segera di aplikasikan di lingkungan saudara saudara. Mulailah dari lingkungan anda sendiri,” ujar gonza berharap.
Dalam sambutanya gonza juga berterimakasih dan apresiasi kepada perwakilan dari BRIN dan para Nara Sumber dalam kegiatan tersebut.
“Atas nama pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan seluruh peserta kegiatan hari ini, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada tim Dari BRIN dan para Nara sumber yang telah mengajarkan banyak hal terkait Irigasi tetes hingga hari kedua ini. Kami berharap jangan bosan untuk datang ke manggarai barat,” ujarnya.
Senada dengan Gonza , Koordinator Fungsi Peningkatan Kapasitas Pengguna Teknologi (PKPT) BRIN, Sudarmin berharap agar kegiatan ini dapat membawa manfaaat bagi semua peserta yang mengikuti bimtek. Ilmu yang diiperoleh dapat segera ditransferkan kepada masyarakat sehingga dapat secepatnya diaplikasihkan oleh semua petani.
Jika ilmu yang diperoleh dapat segera diaplikasikan, lanjut Sudarmin, persoalan kekurangan ketersedian kebutuhan pariwisata di Labuan Bajo dan kabupaten manggarai barat, sedikit demi sedikit dapat di atasi.
Peserta dalam kegiatan ini adalah 12 orang penyuluh pertanian dari wilayah kerja kecamatan Komodo dan 3 orang utusan dari kelompok tani. (Tim IKP)
Editor : Ferdy Jemaun*