Kamis, September 19, 2024
BerandaBerita TerkiniJawab Tantangan Industri Pariwisata Labuan Bajo, Pemkab Mabar Gandeng Akademisi Undana Kupang

Jawab Tantangan Industri Pariwisata Labuan Bajo, Pemkab Mabar Gandeng Akademisi Undana Kupang

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. Manggarai Barat, Florianus Nabu (berdiri) saat membacakan sambutan. (Foto : Gonsalez)
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. Manggarai Barat, Florianus Nabu (berdiri) saat membacakan sambutan. (Foto : Gonsalez)

Laporan : Gaudensius B. Hading

Labuan Bajo, InfoMabar; Untuk menjawab tantangan industri pariwisata Labuan Bajo, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, menggandeng akademisi dari Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Kupang. Tantangan itu utamanya terkait hasil pertanian holtikultura petani lokal yang belum mampu menembus industri pariwisata Labuan Bajo.

Hal ini terungkap melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Awal yang difasilitasi oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Manggarai Barat, dan berlangsung di Aula Kantor BAPPEDA Kabupaten Manggarai Barat, Selasa (09/07/2024).

FGD ini mengambil tema ‘Kajian Tanaman Holtikultura Link and Match Dengan Industri Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat’, kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dengan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten  Perekonomian  dan Pembangunan Setda Manggarai Barat, Florianus Nabu mengakui bahwa hingga saat ini, Kabupaten Manggarai Barat umumnya dan Labuan Bajo khususnya, telah  menjadi  primadona wisata, baik bagi segmen pasar domestik maupaun internasional.

Sebagai daerah tujuan wisata, kata Bupati Edi, Labuan Bajo diharapkan memberikan peluang signifikan terhadap pengembangan pertanian, termasuk pertanian hortikultura sebagai penopang industri pariwisata.

“Kondisi eksisting menunjukkan bahwa kebutuhan hortikultura Manggarai Barat untuk kebutuhan industri pariwisata masih didatangkan dari luar, dengan harga yang cukup mahal,” jelasnya.

Padahal, kemajuan pengembangan pariwisata di Manggarai Barat, lanjutnya,  seyogyanya dapat mengangkat usaha di bidang pertanian seperti produktivitas komoditi pertanian yang disukseskan melalui permintaan pasar terhadap komoditas hortikultura.

“Namun realitasnya permintaan dimaksud belum mampu terpenuhi. Petani lokal Manggarai Barat masih mengalami kesulitan dalam pemasaran produk tanaman hortikultura. Bahkan produk tanaman hortikultura petani lokal kita sangat rendah terserap oleh industri pariwisata Labuan Bajo,” ujarnya.

Untuk menjawab tantangan pariwisata dan kebutuhan industri pariwisata Labuan Bajo itu, terangnya, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat perlu menggandeng para akademisi untuk melakukan kajian secara ilmiah, sehingga hasil tanaman hortikultura petani lokal bisa di-Link And Match-kan dengan industri pariwisata.

“Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui instansi teknis terkait, tentang pengembangan hortikultura di tingkat hulu, agar bisa menjawab kebutuhan industri pariwisata (jenis, kuantitas maupun kualitas), strategi pemasaran dan juga distribusi hasil produk,” jelasnya.

Bupati Edi mengharapkan agar output dari kajian ini dapat memberikan sebuah inovasi yang dapat menghubungkan (Me-Link-Kan) kebutuhan hortikultura pasar industri pariwisata dengan produksi tanaman hortikultura yang dimiliki masyarakat petani Manggarai Barat.

Diharapkannya juga agar kedepannya, sudah ada outlet pemasaran bersama hortikultura masyarakat Manggarai Barat yang bisa diakses oleh pasar industri pariwisata dan sebuah aplikasi multimedia/digital  dan informasi data ketersediaan hortikultura yang dapat menghubungkan kebutuhan industri dan ketersediaan produksi hortikultura yang sesuai atau cocok  disupplai oleh masyarakat di Manggarai Barat.

Sementara itu, Kepala BRIDA Kabupaten Manggarai Barat, Tarsisius Gonsa, menjelaskan bahwa kegiatan FGD tingkat kabupaten  ini akan dilanjutkan dengan FGD di tingkat Kecamatan. Tim Undana akan membagi tim.

Turut hadir dalam kegiatan FGD ini antara lain Staf ahli Bidang Perekonomian, Maria AM Daduk, para pimpinan OPD, para Camat, Ketua PHRI Manggarai Barat, management hotel dan distributor holtikulturta Labuan Bajo. (Gonsales-Tim IKP)

Editor : Ferdy Jemaun*

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments