Laporan : Gaudensius B. Hading
Lembor, InfoMabar,- Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Pertanian, segera merealisasikan rencana pengoperasian Drone Spraying untuk pertanian di Persawahan Lembor. Dengan sistem drone ini, siram pupuk dan semprot hama padi, bisa dilakukan dari udara dengan kendali jarak jauh.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Pertanian (TPHP) Kabupaten Manggarai Barat, Laurensius Halu, kepada InfoMabar menjelaskan bahwa jumlah Drone Sprayer yang segera dioperasikan di persawahan Lembor ini sebanyak 3 unit.
Sebelum dioperasikan, digelar kegiatan pelatihan kepada tenaga teknis lapangan, dengan menghadirkan instruktur dari PT Tacatech Jakarta.
“Ada 2 orang Instruktur yang kita hadirkan dari PT. Tacatech Jakarta. Mereka akan memberikan teori dan praktek cara pengoperasian Drone kepada 10 orang peserta yang merupakan Penyuluh Pertanian dan Staf Dinas TPHP,” jelas Kadis Laurensius, saat membuka kegiatan Pelatihan Drone Sprayer Pertanian yang berlangsung di Aula Kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Lembor Kecamatan Lembor, Senin (28/10/2024).
Dijelaskan Kadis Laurensius bahwa Drone Spraying adalah cara pertanian yang mengadaptasi drone sebagai alat utama untuk kegiatan pertanian, sebagai salah satu teknologi agrikultur terkini. Pemanfaatanya bisa diandalkan untuk penyemprotan bahan cair seperti pestisida untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman, pupuk cair untuk tanaman maupun air untuk penyiraman sampai pengawasan lahan pertanian.
Penggunaan Drone Sprayer, lanjutnya, sebagai salah satu bentuk penerapan teknologi pengendalian organisme penganggu dalam rangka mendukung kegiatan pertanian di Kabupaten Manggarai Barat.
Untuk mengoperasikan drone sprayer, terang Kadis Laurensius, dibutuhkan keahlian khusus, sehingga perlu digelar kegiatan pelatihan kepada Pilot, Kopilot dan juga asisten pilot yang tentunya memiliki peran masing masing.
Kepada para peserta pelatihan Kadis Lorens berharap agar dapat mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik dan menggali informasi sebanyak mungkin terkait cara pengoperasian.
“Jika ada hal yang kurang mengerti, tanyakan, mulai dari spek peralatan dan juga pengoperasianya, sehingga di hari ke 4 saat praktek semua peserta pelatihan ini dapat menerbangkan drone. Setelah kegiatan pelatihan ini selesai, kita langsun mengaplikasikannya di lahan petani. Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat menanti,” tutup Kadis Lorens.***
Editor : Ferdy Jemaun.*