Laporan: Sebinus Abel dan Mathildis Riberu
Labuan Bajo, Infomabar-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat menggelar rapat Diseminasi Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon (AMP-SR) di Aula Dinas Kesehatan Manggarai Barat, Kamis (21/11/2024).
Diseminasi Audit Maternal Perinatal Surveilans dan Respon (AMP-SR) ini merupakan upaya Pemkab Mabar menurunkan angka Kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Manggarai Barat.
Kegiatan AMP-SR ini dibuka langsung oleh Pjs. Bupati Manggarai Barat Ondy Christian Siagian dan dihadiri oleh utusan OPD, utusan rumah sakit dan puskesmas se kabupaten Manggarai Barat, para camat se Kabupaten Manggarai Barat, para kepala bidang dan fungsional ruang lingkup dinas kesehatan, beberapa kepala desa serta undangan lainnya.
Pjs. Bupati Manggarai Barat Ondy Christian Siagian dalam sambutanya menyampaikan trimakasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kegiatan hari ini merupakan salah satu bagian penting dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Untuk itu perlu adanya peran dan dukungan dari berbagai stakeholder terkait dalam upaya penurunan AKI dan AKB,” ujarnya.
Disampaikanya Diseminasi AMP-SR merupakan salah satu strategi penting dalam program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara menyeluruh untuk siklus hidup, yang artinya semua tahapan siklus hidup harus dilakukan skrining kesehatan mulai dari ibu hamil, bayi, balita, anak pra-sekolah, remaja, usia produktif maupun lansia.
Dijelaskan Pjs. Ondy bahwa kegiatan AMP-SR meliputi Penelaahan kasus kesakitan dan kematian ibu dan bayi, Penyusunan dan pengkajian penyebab kematian ibu dan bayi, Analisis mendalam terhadap kasus kematian ibu dan bayi dan pemberian rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Sehingga hasil dari kegiatan AMP-SR akan menjadi acuan untuk melakukan perbaikan di berbagai aspek, seperti sistem pelaporan dan pelayanan.
“Kematian Ibu dan Kematian Bayi merupakan bagian dari indicator capaian pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs). Menurut data kematian ibu di Kabupaten Manggarai Barat selama 4 tahun terakhir cukup fluktuatif dan mengarah pada keberhasilan”, jelas Ondy.
Kasus kematian ibu dan bayi ini merupakan suatu ancaman yang harus diatasi dari akar sampai keujungnya, sehingga diperlukan suatu kajian khusus penyebab kematian agar mendapatkan intervensi yang tepat agar tidak terulang kembali dikemudian hari.
“Dari hasil kajian yang telah dilakukan, diketahui bahwa penyebab kematian ibu, didominasi oleh kasus perdarahan sedangkan kematian bayi didominasi oleh Asfiksia, IUFD (kematian dalam kandungan sebelum ada tanda-tanda persalinan) dan berat badan lahir rendah (BBLR)”, lanjut Ondy.
Pjs. Ondy berharap tim pengkaji kematian ibu dan kematian bayi di Kabupaten Manggarai Barat terus bekerja keras dan meningkatkan kerja kolaboratif sehingga pada akhirnya angka kematian ibu dan bayi dapat terus ditekan bahkan ketitik zero.
Editor: Tian Candra
