Ngancar, InfoMabar
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, SE menyampaikan terima kasih kepada pihak PLN karena telah berhasil menerapkan program Indonesia Pintar, dengan membangun jaringan listrik di 5 desa di Kabupaten Manggarai Barat. Selama ini 5 desa itu masih menggunakan lampu teplok untuk penerangan malam hari.
Ucapan terima kasih itu disampaikan Bupati Edi saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Peresmian Listrik Desa dan Light Up The Dream untuk Desa Loha, Desa Benteng Ndope, Desa Waka, Desa Pong Kolong di Kecamatan Pacar dan Desa Ngancar di Kecamatan Lembor.
“Atas nama seluruh masyarakat di lima desa ini, saya menyampaikan terima kasih kepada PLN. Program ini sungguh bermanfaat, utamanya dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi masyaraat,” jelas Bupati Edi dalam peresmian yang berlangsung di Desa Ngancar, Kecamatan Lembor, Kamis (15/05/2024).
Bupati Edi juga mengakui bahwa program ini sungguh membawa suka cita bagi masyarakat. Sebab selama ini masyarakat di 5 desa itu hidup tanpa penerangan di malam hari.
“Selama ini mereka hidup tanpa penerangan. Mereka juga tidak bisa memanfaatkan fasilitas yang disuport dengan tenaga listrik. Tapi mulai hari ini, masyarakat di 5 desa ini sudah merdeka dari kegelapan,” ujar Bupati Edi yang disambut tepuk tangan meriah peserta kegiatan.
Bupati Edi berharap agar program Indonesia Terang ini akan terus di kembangkan oleh PLN hingga tidak ada lagi wilayah di Manggarai Barat yang tidak teraliri listrik PLN.
“Saya sungguh berharap agar program ini mampu menjangkau seluruh wilayah Manggarai Barat yang belum tersentuh aliran listrik PLN. Syukur kalau program sudah tuntas sebelum Presiden Jokowi mengakhiri masa jabatanya,” harap Bupati Edi.
Sementara itu, General Manager PLN NTT, I Gede Agung Sindu Putra, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum, Rio Widya Nugraha, menyampaikan bahwa pembangunan listrik di lima desa ini merupakan bagian dari penerapan program Indonesia Terang.
Adapun pembangunan jaringan di 5 desa itu, rincianya adalah jaringan tegangan sedang sepanjang 23,8 kms, jaringan tegangan rendah sebanyak 20,7 kms, dan pembangunan distribusi sebanyak 8 unit. (KMS merupakan singkatan dari Kilo Meter Sirkuit yang merupakan satuan panjang jaringan distribusi atau transmisi tenaga listrik, Red.)
Sindu Putra juga mengakui bahwa dari 169 desa di Kabupaten Manggarai Barat, sebanyak 152 desa telah berlistrik PLN.
“Dengan demikian, masih ada 17 desa yang belum teraliri listrik PLN. Dari 17 desa tersebut terdapat 8 desa yang perluasan jaringan listriknya sementara dalam pekerjaan. Sebanyak 9 desa kami rencakanan masuk dalam road map 2025,” terangnya.
Pihaknya berkomitmen bahwa PLN wilayah NTT akan terus berjuang untuk melakukan pembangunan jaringan listrik secara bertahap ke seluruh wilayah kabupaten Manggarai Barat khususnya dan NTT umumnya.
“Pemerintah sudah memberi penugasan kepada PLN untuk meningkatkan rasio elektrifikasi pengembangan jaringan lsitrik ke seluruh wilayah Indonesia. Dan kami komit untuk membangun jaringan listrik, hingga akhirnya tidak ada lagi daerah yang tidak ada jaringan listrik,” akunya. (EfjE/Frumens-Tim IKP)